Dahulu kala, terdapat sebuah sumur yang terletak di beji. Namun sekarang berpindah tempat ke Taman desa disebelah selatannya. Hal ini dikarenakan terjadinya adu kesaktian antara Mbah Taman dan Mbah Menu.
Konon, suatu ketika Mbah Taman berkunjung ke rumah Mbah Menu. Ketika Mbah Taman berada di depan rumahnya, pintu rumah membuka dengan sendirinya. Ini artinya Mbah Menu sengaja memamerkan kesaktiannya. Singkat ceritera Mbah Taman disuguhi ikan bakar. Kemudian, makanlah mereka berdua. Mbah Taman sadar bahwa terbukanya pintu dengan sendirinya tadi adalah sebuah tantangan untuk adu kesaktian. Oleh karena itu, ketika ikan bakar telah dimakan dagingnya, ia menaruh tulang-belulangnya (duri-durinya) ke dalam tempat cuci tangan. Dan, yang terjadi adalah tulang-belulang itu bergerak-gerak (hidup) sebagaimana layaknya seekor ikan. Melihat apa yang dipertunjukkan oleh Mbah Taman, Mbah Menu masih ingin menguji kesaktiannya. Untuk itu, ia mempersilahkan Mbah Taman membawa pulang sumur yang ada di belakang rumahnya. Dan, ternyata Mbah Taman dapat membawa ke rumahnya.
Sebagai catatan, sampai sekarang sumur tersebut masih dipercayai memiliki kekuatan magis. Dalam hal ini jika ada seseorang yang dituduh mencuri sesuatu tetapi mungkir (tidak mengakui), maka jalan terakhir adalah disuruh untuk minum air blumbang beji. Konon, jika orang tersebut memang benar-benar tidak mengambil atau mencurinya, maka air tesebut tidak berpengaruh apa-apa. Akan tetapi, jika mencuri atau mengambilnya, maka perutnya akan menjadi bengkak alias busung.