• img

    Post with Images and Headers

    Suspendisse vel lorem nec mi posuere porttitor. Sed aliquam felis sed orci fermentum nec interdum magna ultricies. Aenean convallis arcu quis ante pulvinar et feugiat nisi ullamcorper...
  • img

    Aliquam eros leo, interdum

    Aliquam eros leo, interdum blandit sollicitudin ut, porttitor non ante. Quisque tellus urna, aliquet ut fermentum ullamcorper, rutrum sit amet sapien. In orci massa, placerat id convallis non, ...
  • img

    Cumma Sociss Natuqoe Ie

    Mauris eu neque felis, ac feugiat enim. Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Praesent accumsan erat sit amet metus aliquam dapibus et ...
  • img

    Set Justoo Adio

    Sed justo odio, malesuada ut tincidunt tincidunt, sollicitudin vel dolor. Nulla malesuada bibendum sagittis. Nunc metus metus, posuere eu egestas at, consequat sed leo. Sed eget nunc at ...
  • img

    Suspendiesse Sodales

    Suspendisse sodales magna quis nisi consectetur convallis semper in odio. Nullam id metus est. Vestibulum quis tellus metus. Nam elementum, turpis a dignissim lobortis, est sem molestie sem, ...

Asal usul Kristen

Diposting oleh Ismail Dewantoro on Sabtu, 03 Maret 2012 , in ,
Tradisi studi perbandingan agama yang dilakukan oleh Muslim bukan hal yang baru, tapi sudah terjadi semenjak masa para sahabat Nabi saw. Ulama-ulama terkenal yang antara lain Sharastani, Ibnu Hazm, Ibnu Taimiyah, Ibnu Qayyim az-Zaujiyah, Rahmatulah Keranwi al-Hindi dan masih banyak yang lain mendalami hal ini. Dan studi ini akan terus dilakukan selama masih ada konfrontasi antara Muslim dan Missionaris Kristen. Kehidupan manusia berjalin berkelindan dengan agama, faktor inilah yang membangun sejarah umat manusia. Begitu juga tentang kekristenan.

Kristen tidak berdiri pada fondasi wahyu Illahi, sehingga inilah yang menyebabkan pemikiran bahwa sejatinya Kristen bukanlah agama, tapi sebuah institusi / lembaga. Bagaimana Kristen yang kemudian dijadikan sebagai agama dan bagaimana posisinya dalam sejarah ? Untuk membahas ini kita mulai dari masa sebelum Yesus lahir, terutama tentang kondisi keyakinan / teologi masyarakat yang berlaku pada masa itu.

Dilihat dari sisi sosiologi, Palestina (tempat lahir Yesus) pada waktu itu dikepung oleh empat kebudayaan besar di dunia. Di sebelah utara adalah kebudayaan Yunani, negeri yang melahirkan banyak filosof seperti Plato dan Aristoteles. Di sebelah selatan adalah Arab Peninsula, yang mempunyai kepercayaan Zoroastrianisme dan Mithraisme. Sebelah timur terdapat kepercayaan Dewa Adonisia dan Tamus dan sebelah barat diwarnai oleh penyembahan pada Dewa Isis Mesir dan dewa-dewa lain yang banyak jumlahnya.

Posisi Palestina adalah terletak di titik sentral pertemuan dan konvergensi kebudayaan-kebudayaan kuno. Sedangkan Palestina yang dihuni oleh bangsa Israel merupakan wilayah unik yang memiliki adat dan tradisi tersendiri di tengah kebudayaan-kebudayaan kuno tersebut. Ini disebabkan karena beberapa nabi yang dikirim Allah SWT dari waktu ke waktu untuk membimbing 'umat pilihan-Nya?

Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan (ingatlah pula) bahwasanya Aku telah melebihkan kamu atas segala umat. (Qs. Al-Baqarah : 47)

Sejarah mengatakan, sebelum masehi yakni masa sebelum Yesus (nabi Isa as) lahir, telah terjadi perpaduan macam-macam kepercayaan. (Edward Carpenter, Pagan and Christian Creeds, hal.21). Bangsa Yahudi meyakini Monoteisme (bahwa Tuhan adalah Esa, Sang Pencipta seluruh alam semesta) sedangkan ajaran Plato berusaha menafsirkan Tuhan dalam istilah manusia atau dengan kata lain, mempersonifikasikan Tuhan dan kekuasaannya.

Peradaban Yunani merambah kehidupan Yahudi. Proses ini menimbulkan beragam reaksi di kalangan ulama dan pemikir Yahudi yang pada akhirnya memecah mereka menjadi beberapa golongan; Farisi, Saduki, Esenes dan sekte-sekte lain. Dan bahasa Yunani juga diadopsi dalam doktrin-doktrin Yahudi. Apa yang disebarkan oleh Yesus (nabi Isa as) adalah benar serta merupakan bentuk murni dari ajaran agama Yahudi. Dan kaum yang mengikuti Yesus (nabi Isa as) ini disebut sebagai Nasrani.

Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa. (Qs. Al-Maaidah : 46)

Matius 5 5:17 "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. 5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.

Lalu Kristen atau lebih tepatnya Cross-Tianity, bukanlah refleksi jalan bahkan bukan gambaran dari agama Yesus. Sehingga perlu ditegaskan disini bahwa Al-Quran sebagai petunjuk Allah SWT tidak pernah menyebut ?Kristen?, ini berarti eksistensi Kristen sebagai agama tidak diakui dalam Al-Quran. Yang ada adalah sebutan ?Nasrani?. Sehingga Nasrani-pun tidak bisa disamakan dengan Kristen.

Ajaran yang ada dalam Kristen justru merendahkan derajat ajaran Yesus. Nasrani lahir ditengah umat Israel, tapi dalam masa pertumbuhannya ia dihentikan, diubah dalam jubah baru (Kristen) dan dilemparkan ke dalam pangkuan kepercayaan memuja berhala, hingga sedikit sekali tradisi agama Yahudi yang diwarisi.

Semua ciri dan karakternya lebih dekat pada tradisi dan ritual penyembahan dewa matahari. Yesus (nabi Isa as) datang dan membimbing ?domba yang hilang dari bangsa Israel? dan menyebarkan kebenaran. Matius 10 : 5-6 10:5 Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, 10:6 melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Matius 15:24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."

Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani lsrail. (Qs.As Zukhruf : 59).

Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu.

Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman. (Qs. Ali Imran : 49). Tetapi dia menemui perlawanan dari berbagai penjuru dan hanya mendapatkan sedikit murid (hawariyyun) yang semuanya adalah orang Yahudi. Dan (ingatlah), ketika Aku ilhamkan kepada pengikut Isa yang setia (hawariyyin): "Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada rasul-Ku." Mereka menjawab: Kami telah beriman dan saksikanlah (wahai rasul) bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang patuh (kepada seruanmu)." (Qs. Al-Maaidah : 111).

Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani lsrail) berkatalah dia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?" Para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: "Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri. (Qs. Ali Imran : 52). Rahib-rahib Yahudi dan penjajah Romawi menentang ajaran Yesus (Isa as) serta berusaha membunuhnya. Percobaan pembunuhan dilakukan. Lukas 22:2. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mencari jalan, bagaimana mereka dapat membunuh Yesus, sebab mereka takut kepada orang banyak. Matius 27:1-2. Ketika hari mulai siang, semua imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi berkumpul dan mengambil keputusan untuk membunuh Yesus.

Mereka membelenggu Dia, lalu membawa-Nya dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus, wali negeri itu. Markus 15:1. Pagi-pagi benar imam-imam kepala bersama tua-tua dan ahli-ahli Taurat dan seluruh Mahkamah Agama sudah bulat mupakatnya. Mereka membelenggu Yesus lalu membawa-Nya dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus. Yohannes 18:35. Kata Pilatus: "Apakah aku seorang Yahudi? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan Engkau kepadaku; apakah yang telah Engkau perbuat?" Pertolongan Allah-lah Yesus (Isa as) selamat dari upaya pembunuhan di tiang salib. dan perkataan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", dan mereka tidak membunuhnya dan mereka tidak menyalibnya, akan tetapi diserupakan bagi mereka.

Dan sesungguhnya orang-orang yang berselisih padanya (Isa), benar-benar dalam keragu-raguan dari padanya. Tidak ada bagi mereka dengannya dari pengetahuan / keyakinan, kecuali mengikuti persangkaan,dan tidaklah mereka membunuhnya (Isa) yakin. (Qs. An-Nisaa' : 157). (Silmy Kaffah- ditulis kembali dari : DR. Hamid Qadri, Dimensi Keimanan Kristen, Pustaka Da'i)

Sejarah Penemuan Fotosintesis

Diposting oleh Ismail Dewantoro on Jumat, 02 Maret 2012 , in ,
Dalam sejarah, beberapa ahli telah melakukan penelitian yang
berkaitan dengan fotosintesis, antara lain Ingenhousz, Engelmann,
Sachs, Hill, dan Blackman.
a. Ingenhousz
Pada tahun 1770, Joseph Priestley seorang ahli kimia Inggris
memperlihatkan bahwa tumbuhan mengeluarkan suatu gas yang
dibutuhkan dalam pembakaran. Dia mendemonstrasikan hal ini
dengan cara membakar lilin dalam suatu wadah tertutup sampai
api mati. Lalu ia menyimpan setangkai tumbuhan mint dalam
ruang tertutup itu dan dapat mempertahankan nyala api sampai
beberapa hari. Meskipun Priestley tidak tahu jenis gas apa yang
dikeluarkan tumbuhan, tetapi apa yang dilakukannya memperlihatkan
bahwa tumbuhan menghasilkan oksigen ke udara.
Pada tahun 1799, seorang dokter berkebangsaan Inggris
bernama Jan Ingenhousz berhasil membuktikan bahwa proses
fotosintesis menghasilkan oksigen (O2). la melakukan percobaan
dengan tumbuhan air Hydrilla verticillata di bawah corong kaca
bening terbalik yang dimasukkan ke dalam gelas kimia berisi
air. Jika Hydrilla verticillata terkena cahaya matahari, maka akan
timbul gelembung-gelembung gas yang akhirnya mengumpul
di dasar tabung reaksi. Ternyata gas tersebut adalah oksigen.
Beliau juga membuktikan bahwa cahaya berperan penting dalam
proses fotosintesis dan hanya tumbuhan hijau yang dapat
melepaskan oksigen.
b. Engelmann
Pada tahun 1822 Engelmann berhasil membuktikan bahwa
klorofil merupakan faktor yang harus ada dalam proses
fotosintesis. la melakukan percobaan dengan ganggang hijau
Spirogyra yang kloroplasnya berbentuk pita melingkar seperti
spiral. Dalam percobaan tersebut ia mengamati bahwa hanya
kloroplas yang terkena cahaya mataharilah yang mengeluarkan
oksigen. Hal itu terbukti dari banyaknya bakteri aerob yang
bergerombol di sekitar kloroplas yang terkena cahaya matahari.
c. Sachs
Pada tahun 1860, seorang ahli botani Jerman bernama Julius
von Sachs berhasil membuktikan bahwa proses fotosintesis
menghasilkan amilum (zat tepung). Adanya zat tepung ini dapat
dibuktikan dengan uji yodium, sehingga percobaan Sachs ini
juga disebut uji yodium.
d. Hill
Theodore de Smussure, seorang ahli kimia dan fisiologi
tumbuhan dari Swiss menunjukkan bahwa air diperlukan
dalam proses fotosintesis. Temuan ini diteliti lebih lanjut
sehingga pada tahun 1937 seorang dokter berkebangsaan Inggris
bernama Robin Hill berhasil membuktikan bahwa cahaya matahari
diperlukan untuk memecah air (H2O) menjadi hidrogen
(H) dan oksigen (O2). Pemecahan ini disebut fotolisis.
e. Blackman
Pada tahun 1905 Blackman membuktikan bahwa perubahan
karbon dioksida (CO2) menjadi glukosa (C6H12O6)
berlangsung tanpa bantuan cahaya matahari. Peristiwa ini sering
disebut sebagai reduksi karbon dioksida. Dengan demikian
dalam fotosintesis ada dua macam reaksi, yaitu reaksi terang
dan reaksi gelap. Yang merupakan reaksi terang (reaksi Hill)
adalah fotolisis, yang merupakan reaksi gelap (reaksi Blackman)
adalah reduksi karbon dioksida. Gabungan antara reaksi terang
dan reaksi gelap itulah yang kita kenal sekarang sebagai reaksi
fotosintesis. Pada tahun 1940 Melvin Calvin dan timnya
berhasil menemukan urutan reaksi/proses yang berlangsung
pada reaksi gelap. Rangkaian reaksi itu selalu berulang terus
menerus dan disebut siklus Calvin.
2. Pengertian Fotosintesis
Fotosintesis adalah proses pembentukan karbohidrat dari
karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) dengan bantuan sinar
matahari. Tumbuhan mampu melakukan fotosintesis karena
mempunyai sel-sel yang mengandung klorofil (zat hijau daun).
Dalam fotosintesis, energi cahaya matahari diserap oleh klorofil
dan diubah menjadi energi kimia yang disimpan dalam bentuk
karbohidrat atau senyawa organik lainnya. Di dalam tumbuhan
karbohidrat diubah menjadi protein, lemak, vitamin, atau
senyawa yang lain. Senyawa-senyawa organik ini selain
dimanfaatkan oleh tumbuhan itu sendiri, juga dimanfaatkan
oleh manusia dan hewan herbivora sebagai bahan makanan.
Fotosintesis melibatkan banyak reaksi kimia yang kompleks.
Secara sederhana, reaksi kimia yang terjadi pada proses fotosintesis
dapat dituliskan sebagai berikut.
6CO2 + 6H2O cahaya matahari→
klorofil C6H12O6 + 6O2
(karbon dioksida) (air) (glukosa) (oksigen)
Dari reaksi di atas, dapat diketahui syarat-syarat agar
berlangsung proses fotosintesis, yaitu sebagai berikut.
a. Karbon dioksida (CO2), diambil oleh tumbuhan dari udara
bebas melalui stomata (mulut daun).
b. Air, diambil dari dalam tanah oleh akar dan diangkut ke daun
melalui pembuluh kayu (xilem).
c. Cahaya matahari.
d. Klorofil (zat hijau daun), sebagai penerima energi dari cahaya
matahari untuk melangsungkan proses fotosintesis.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis
Fotosintesis dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor
eksternal. Faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis adalah
sebagai berikut.
a. Konsentrasi karbon dioksida (CO2) di udara, semakin tinggi
konsentrasi CO2 di udara, maka laju fotosintesis semakin
meningkat.
b. Klorofil, semakin banyak jumlah klorofil dalam daun maka
proses fotosintesis berlangsung semakin cepat. Pembentukan
klorofil memerlukan cahaya matahari. Kecambah yang
ditumbuhkan di tempat gelap tidak dapat membuat klorofil
dengan sempurna. Kecambah ini dikatakan mengalami
etiolasi, yaitu tumbuh sangat cepat (lebih tinggi/panjang dari
seharusnya) dan batang dan daunnya tampak bewarna pucat
karena tidak mengandung klorofil.
Umur daun juga mempengaruhi laju fotosintesis. Semakin
tua daun, kemampuan berfotosintesis semakin berkurang
karena adanya perombakan klorofil dan berkurangnya
fungsi kloroplas.
c. Cahaya, intensitas cahaya yang cukup diperlukan agar
fotosintesis berlangsung dengan efisien.
d. Air, ketersediaan air mempengaruhi laju fotosintesis karena
air merupakan bahan baku dalam proses ini.
e. Suhu, umumnya semakin tinggi suhunya, laju fotosintesis
akan meningkat, demikian juga sebaliknya. Namun bila
suhu terlalu tinggi, fotosintesis akan berhenti karena enzimenzim
yang berperan dalam fotosintesis rusak. Oleh karena
itu tumbuhan menghendaki suhu optimum (tidak terlalu
rendah atau terlalu tinggi) agar fotosintesis berjalan secara
efisien.